Senin, 15 Oktober 2018

STUDI KASUS PEMASARAN GLOBAL DAN INTERNATIONAL TRAVELOKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Di awal abad 21, Saat ini teknologi yang semakin berkembang di seluruh dunia yang tidak bisa di pungkiri lagi. Dengan adanya teknologi yang semakin berkembang pesat akan dapat membantu mempermudah masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari karena kemudahan dalam mengakses teknologi.
Yuhefizar (2009:2) mengartikan website sebagai salah satu jasa paling popular di internet. Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh Asosiasi Jasa Internet Indonesia pada tahun 2016, data statistik yang diperoleh dalam penggunaan internet terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan jumlah pengguna internet telah mencapai 132,7 juta pengguna atau dapat dikatakan sudah melampaui setengah dari total penduduk di Indonesia yaitu sebesar 51,8%. Seiring dengan meningkatnya jumlah internet, hal tersebut juga memberikan dampak positif bagi sektor perusahaan atau bisnis yang menggunakan fasilitas internet. Dengan meningkatnya pengguna internet, akan mendorong perusahaan untuk terus tumbuh, berkontribusi, serta melakukan inovasi dengan perkembangan ekonomi di Indonesia. Bahwa masyarakat jaman sekarang dengan melakukan pembelian kebutuhan sehari-hari secara online, di era digital seperti saat ini banyak masyarakat yang melakukan pembelian tiket pesawat, tiket kereta api, dan melakukan reservasi hotel secara online melalui situs-situs penjualan tiket pesawat dan hotel karena dinilai sangat mempermudah, cepat, dan praktis dalam pembelian. Sehingga perusahaan jasa seperti e-Commerce lebih banyak menekankan kepada kualitas pelayanan. Seperti halnya perusahaan Traveloka merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan pemesanan tiket pesawat dan reservasi hotel secara online.
Traveloka pertama kali didirikan oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma dan Albert yang pada awalnya hanya sebuah konsep untuk melihat dan membandingkan harga. Pada tahun 2013 Traveloka berubah menjadi situs reservasi yang kosentrasi dalam pemesanan tiket pesawat. Kemudian pada bulan maret 2014 Traveloka masuk ke bisnis reservasi kamar hotel dan pada bulan Juli 2014 situs pemesanan hotel melalui Traveloka telah tersedia. Sedangkan pada tahun 2017, Traveloka sudah menyediakan pemesanan tiket kereta api, tiket perjalanan wisata, paket wisata, tiket pertunjukan seni, pulsa pascabayar dan internet yang bekerja sama dengan vendor-vendor yang dilakukan untuk dapat terus memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen. Peluncuran aplikasi Traveloka pada 31 Juli 2014, dibuat untuk memudahkan dan mengehemat waktu dalam melakukan pemesanan. Keunggulan yang ditawarkan pada aplikasi Traveloka yang diberikan kepada masyarakat adalah “tiket saya”. Jadi, tiket yang telah dipesan melalui aplikasi dapat langsung ditampilkan pada aplikasi Traveloka tanpa harus mencetak dan membuka email terlebih dahulu, sehingga mempermudah konsumen serta menghemat waktu dalam melakukan check-in. Aplikasi Traveloka dapat diunduh secara gratis melalui App Store dan Google Play.
Kemudahan dalam menggunakan aplikasi Traveloka bukan hal yang diragukan lagi. Karena dengan menulis keyword tiket pesawat dan reservasi hotel pada kolom google maka akan muncul tiket pesawat dan reservasi hotel pada situs Traveloka (Traveloka.com). Pembelian tiket reservasi dan pesawat pada Traveloka sudah tersedia dalam smartphone serta bisa memilih jadwal, serta memilih budget yang sesuai. Dalam pembayaran tiket pesawat dan reservasi hotel bisa dapat melalui transfer, pembayaran melalui atm, kartu kredit, CIMB Clicks, Mandiri Clickpay, Mandiri E-cash, BCA klikpay, Mandiri debit VbV dan BNI debit online.
Traveloka memberikan berbagai kenyamanan kepada konsumen dengan sistem pemesaran tiket pesawat, travel dan reservasi hotel yang cepat, pembayaran yang mudah dan aman, sehingga memberikan berbagai pilihan harga tiket, travel dan hotel sesuai dengan budget konsumen. Selain itu Traveloka memberikan informasi mengenai lokasi atau tempat rekomendasi hotel, dan tempat wisata. Berbagai pelayanan yang diberikan Traveloka dimaksudkan untuk memberikan kualitas pelayanan yang terbaik terhadap konsumen sehingga diharapkan dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. 
BAB II
LANDASAN TEORI

 2.1 Pengertian Pemasaran Global

Pemasaran global adalah proses menfokuskan sumber daya (manusia, uang, aset fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi ancaman pasar global. Pemasaran global didasarkan pada orientasi geosentris danber fokus pada pemanfaatan aset, pengalaman, dan produk perusahaan secara global serta pada melakukan adaptasi terhadap apa yang benar-benar unik dan berbeda dalam setiapnegara. konsep ini mengakui budaya universal dan perbedaan pasar yang unik. keputusan untuk masuk pasar di luar negeri tergantung pada sumber daya perusahaan serta sifat peluang dan ancaman yang dihadapi. Misalnya, coke dan IBM berkecimpung dilebih dari 100 negara karena mereka telah memulai ekspansi internasionalnya lebih dari 50 tahun yang lalu dan juga memiliki sumber daya untuk berkembang yang bisa dimanfaatkan bila ada peluang.
2.2 Konsep Pemasaran Global
Pemasaran global adalah pemasaran berkala seluas dunia. Peluang pasar selalu terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Yang penting mesti kreatif dan mau berinovasi dalam mengembangkan pasar.Pelaku bisnis yang tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan yang datang semakin berat. Bagi para pebisnis sejati, kesulitan justru menjadi cambuk yang melecut semangat untuk memecahkannya sehingga usaha dapat semakin berkembang dan maju. Karakter semacam itu tampaknya juga melekat pada sederet pengelola perusahaan di Indonesia yang juga terlihat dari kinerja perusahaan yang dikelola yang hasilnya memang super.
1.         Kebutuhan, keinginan, dan permintaan.
Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia adalah keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi manusia. Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya. Keinginan menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli. Perbedaan ini bisa menjelaskan bahwa pemasar tidak menciptakan kebutuhan; kebutuhan sudah ada sebelumnya Pemasar mempengaruhi keinginan dan permintaan dengan membuat suatu produk yang cocok, menarik, terjangkau dan mudah didapatkan oleh pelanggan yang dituju.
2.         Produk.
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya Oleh karena itu dalam membuat produk harus memperhatikan produk fisik dan jasa yang diberikan produk tersebut.
3.         Nilai, Biaya dan Kepuasan.
Nilai, Biaya dan Kepuasan Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya Setiap produk memiliki kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi pelanggan akan memilih produk mana yang akan memberi kepuasan total paling tinggi. Nilai setiap produk sebenarnya tergantung dari seberapa jauh produk tersebut dapat mendekati produk ideal, dalam ini termasuk harga.
4.         Pertukaran, Transaksi dan Hubungan.
Pertukaran, Transaksi dan Hubungan Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi manusia tidak cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran adalah salah satu cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses dan bukan kejadian sesaat. Masing-masing pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila mereka berunding dan mengarah pada suatu persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka disebut transaksi. Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak. Untuk kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling percaya antara pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok akan membangun suatu ikan ekonomi, teknis clan sosial yang kuat dengan mitranya. Sehingga transaksi tidak perlu dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat dicapai dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu produk, pelayanan dan harga yang wajar secara kesinambungan.
5.         Pasar.
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi pada suatu produk.
6.         Pemasaran dan Pemasar.
Pemasaran dan Pemasar Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya dengan pasar, pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran adalah orang yang mencari sumber daya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Kalau satu pihak lebih aktif mencari pertukaran daripada pihak lain, maka pihak pertama adalah pemasar dan pihak kedua adalah calon pembeli.
2.3 Saluran Marketing
Kottler & Keller (2012) mendefinisikan Saluran Marketing  adalah satu set dari organisasi interdependen yang turut berpartisipasi dalam proses pembentukan produk atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi. Suatu pemilihan chanel akan mempengaruhi keputusan marketing yang lain. Tetapi di sisi lain pemilihan dari saluran marketing tergantung dari strategi marketing perusahaan tersebut yang mempertimbangkan segmentasi, target dan positioning.
Untuk mengatur penghubungnya, perusahaan harus bisa memutuskan apakah akan memakai push strategi atau pull strategi.
·         Push strategy : menggunakan tenaga sales Manufaktur, uang promosi dari dagang, atau bentuk lain untuk meninduksi penengah untuk membawa, mempromosikan, dan menjual kepada end user. Strategi Push biasanya digunakan oleh brand yang lebih rendah loyalitasnya dari satu kategori, pemilihan brand yang dibuat di took, produk merupakan produk impulse, dan manfaat produk mudah dimengerti.
·         Pull Strategy : Manufaktur menggunakan advertising, promosi dan bentuk lain dari komunikasi untuk membujuk konsumen agar membutuhkan produk tersebut dari intermediaries, yang akan membuat intermedies memesan kepada perusahaan manufakturnya. Pull strategy biasanya digunakan oleh merk dengan loyalitas tinggi dan keterlibatan tinggi, pada saat konsumen bisa mempersepsikan perbedaan antara merk, dan pada saat mereka telah memutuskan untuk membeli brand tersebut sebelum mereka pergi ke toko.
Push strategi lebih efektif apabila didukung oleh desain yang baik, dan eksekusi yang baik dari pull strategi yang akan mengaktivkan kebutuhan konsumen . Di sisi lain, tanpa setidaknya beberapa ketertarikan dari konsumen, akan sangat sulit untuk mendapatkan dukungan dan penerimaan dari saluran-saluran.

2.4 Fungsi Anggota saluran ( Channel Member)
Sebuah saluran marketing menampilkan suatu pekerjaan yang memindahkan barang dari produsen ke konsumen. Anggota dari saluran marketing menampilkan beberapa fungsi kunci yaitu :
·         Mengumpulkan informasi mengenai konsumen potensial dan terkini, competitor, dan actor serta tenag lain di lingkungan marketing
·         Mengembangkan dan mendieminasi komunikasi persuasive untuk menstimulasi pembelian
·         Bernegosiasi dan mendapatkan perjanjian dalam harga dan hal lainnya
·         Menempatkan order dengan manufaktur
·         Menyediakan dana untuk inventaris keungan dalam level yang berbeda di saluran marketing
·         Mengasumsikan resiko berkaitan dengna pekerjaan dari saluran
·         Menyediakan penyimpanan dan pergerakan (transport) dari produk fisik
·         Menyediakan tagihan pembayaran pembeli melalui bank dan institusi keuangan lainnya
·         Meneliti  transfer actual dari kepemilikan suatu organisasasi atau orang
2.5 Keputusan Desain Saluran
Analisa Kenutuhan dan Keinginan konsumen
Konsumen mungkin saja memilih saluran yang mereka pilih berdasarkan harga, produk, dan kenyamanan, sama dengan tujuan dari mereka berbelanja (ekonomi, social, pengalaman). Sedangkan produk, keberadaan segmen dan marketer harus waspada bahwa setiap konsumen mempunyai kebutuhan yang berbeda pada saat pembelian suatu produk. Menurut penelitian seperti yang termuat dalam buku karangan Kottler dan Keller (2012) bahwa ada tiga tipe pembeli yaitu : service/quality konsumen : yang sangat memperhatikan mengenai keberagaman dan performa dari produk dan servis tersebut , (2) price/value konsumen : yang sangat bijak dalam mengeluarkan uangnya (3) affinity konsumen : yang akan datang ke toko atau berbelanja karena grup mereka .

2.6 Ritel  Internasional
Ritel Internasional adalah semua aktivitas retail yang menembus batas negara. Revolusi dalam retail industry sekarang ini adalah bagaimana dasar dari penyampaian barang dan jasa mencapai konsumen. Tradisional supply chain adalah bagaimana pabrik mendorong hasil produksi mereka untuk disampaikan pada konsumen telah berganti pada modern supply chain yaitu bagaimana kebutuhan dalam saluran ditarik oleh konsumen.
·         Pengurangan Inventaris
Retail yang manajemennya berhasil tidak perlu menyimpan stok dalam jumlah besar. Sebuah perusahaan bisa dengan menggunakan system Retail Link yang membuat semua orang dalam perusahaan mendapatkan informasi mengenai jumlah stok produk melalui sebuah koneksi internet yang dimiliki perusahaan.
·         Informasi Pasar dalam level retail
Retailer adalah yang seharusnya mempunyai pengetahuan real-time dari produk apa saja yang terjual dan seberapa cepat. Sebuah perusahaan dapat memakai kemampuan logistic yang kuat sebagai senjata untuk mendapatkan keuntungan dalam suatu kompetisi di pasar dengan meningkatkan customer service dan pilihan konsumen, dan dengan menurunkan biaya dari global sourcing dan distribusi yang baik.
                                                                          BAB III
Analisis Kasus

Traveloka sebagai pemimpin perusahaan online travel di asia tenggara dimana menyediakan perjalanan jarak jauh yang dibutuhkan hanya dalam sebuah platform, memudahkan konsumen untuk membuat kenangan Bersama dengan yang mereka kasihi. Traveloka menyediakan penerbangan, hotel, kereta, penerbangan + paket hotel, pertunjukkan & kegiatan, konektivitas produk, pengangkutan melalui jalur udara, dan bus. Perusahaan telah menetapkan mitra dengan lebih dari 100 perusahaan penerbangan domestik dan internasional, melayani lebih dari 200,000 rute ke seluruh dunia. Perusahaan juga memiliki penyedian akomodasi secara langsung terbesar, bermacam – macam dari hotel, apartemen, guest houses, homestays, sampai villa dan resorts. Traveloka menyediakan lebih dari 40 opsi pembayaran untuk konsumen di Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Filipina, dengan 24/7 bantuan dari local customer service menggunakan bahasa local. Aplikasi Traveloka sudah di unduh sebanyak ebih dari 30 juta kali, membuat itu menjadi aplikasi memesan yang paling terkenal di wilayah tersebut
Dalam beberapa tahun terakhir, comScore, sebuah perusahaan yang menyediakan data dan analisis pasar asal Amerika Serikat mengkonfirmasi bahwa Traveloka berada di peringkat pertama untuk layanan pencarian dan pemesanan tiket pesawat, di luar situs resmi tiap maskapai. Lanskap agensi travel online di Indonesia memang bisa dibilang masih relatif kecil. Namun, pertumbuhan terus terjadi, karena 10 persen dari total penjualan tiket pesawat pada tahun 2013 dilakukan secara online.
Di tahun yang sama, total pendapatan dari pemesanan travel di Indonesia mencapai USD10,5 miliar (Rp136 triliun), menurut sebuah laporan studi dari Phocuswright yang berjudul Indonesia Online Travel Overview: Arrived With a Bang, Brace for the Boom. Menyinggung tentang gambaran industri travel, Euromonitor mengatakan bahwa pertumbuhan pengguna aplikasi mobile dan jumlah pelanggan paket data internet juga menjadi penyebab pesatnya penetrasi transaksi mobile, yang mana juga dimanfaatkan oleh situs pemesanan tiket pesawat seperti Traveloka, kompetitor terdekatanya Tiket, dan pemain lain seperti PegiPegi dan Wego.
Ferry Unardi, Co-Founder dan CEO Traveloka mengatakan bahwa perusahaannya sekarang memiliki lebih dari 270 karyawan, meningkat dari 120 karyawan pada bulan September tahun lalu. Pada bulan Maret, SimilarWeb mencatat bahwa jumlah pengunjung yang mengakses Traveloka melalui desktop diestimasi mencapai 3,95 juta kunjungan. Sebuah angka yang sangat impresif, tapi masih kalah jauh dengan estimasi seharusnya pada bulan Desember — saat perjalanan penerbangan sedang ramai-ramainya — yang mana ada sekitar 5,45 juta pengguna yang mengakses melalui desktop. Sebaliknya, kompetitor terdekat Traveloka, yaitu Tiket hanya memperoleh sekitar 1,95 juta kunjungan melalui desktop pada bulan yang sama.

3.1 Kondisi dan waktu yang tepat

Traveloka diluncurkan pada tahun 2012. Kami sempat menulis kisah inspiratif dari Ferry dalam memulai startup, tapi mungkin kami tidak mengulas lebih dalam tentang bagaimana Traveloka memanfaatkan momen yang tepat untuk meluncurkan layanan pemesanan tiket pesawat di Indonesia.Pada tahun 2013, di tanah air terjadi ledakan bisnis travel. Saat itu, pendapatan ekonomi nasional mencapai USD1 triliun (Rp13 kuadriliun), dengan pertumbuhan tahunan sebesar 6 persen. Di tahun yang sama, maskapai lokal Lion Air mengeluarkan dana USD46 miliar (Rp598 miliar) untuk membeli 464 pesawat baru.Berdasarkan laporan Phocuswright, pasar travel di tanah air masih memiliki banyak peluang, tapi ada permasalahan ekonomi makro yang bisa menghalangi pertumbuhan tersebut. Pendapatan nasional memang mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2013, namun itu merupakan pertumbuhan kecil setelah krisis finansial global di tahun 2008. Bagaimanapun, pada saat itu Indonesia tetap menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi paling cepat di Asia setelah China. Namun, dampak dari peningkatan pajak, dan harga pokok membuat minat masyarakat untuk travellingdi tahun ini kembali turun.

3.2 Model e-commercesederhana dengan banyak permintaan dan tingkat transaksi tinggi

Penjualan tiket secara online merupakan salah satu model bisnis e-commerceyang elegan. Traveloka sangat menikmati struktur transaksi business-to-consumer (B2C), dimana rata-rata transaksi lebih dari USD50 (Rp650.000) dan tidak memerlukan saham atau menyimpan benda fisik apa pun. Karena inilah Traveloka bisa dengan mudah terbebas dari bahaya logistik yang menghantui industri e-commerce di Asia Tenggara. Tiket pesawat bukan lagi termasuk barang mewah, tapi menjadi medium yang mempermudah urusan bisnsi di era modern seperti sekarang. Industri travel bisa diprediksi kapan sepi dan kapan ramai, yang berarti sang Founder tahu kapan waktu untuk bersantai atau bekerja keras, berkembang atau tetap ramping, meneruskan rencana atau memilih untuk pivot. Sebagaimana e-commerce terus menjadi ranah yang paling panas di tanah air, dan tentunya di Asia Tenggara, Traveloka berada di posisi yang tepat untuk terus mendapat keuntungan besar dan terhindar dari permasalahan yang dihadapi pemain e-commerce di ranah lainnya. Alasan inilah yang membuat Traveloka memiliki kesempatan kuat untuk menjadi startup Indonesia bernilai triliunan Rupiah selain Tokopedia.
BAB IV
Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Traveloka adalah sebuah perusahaan reservasi tiket pesawat dimana pengguna dapat melakukan pemesanan pada situs Traveloka.com. Traveloka menggunakan konsep pemasaran berbasis online melalui website sebagai sarana mengkomunikasikan produk perusahaan kepada publik.
4.2 Saran
Traveloka dan juga perusahaan penyedia layanan transportasi berbasis online hendaknya terus mengembangkan produk mereka dan juga memperkuat sistem keamanan mereka agar dapat terhindarnya ketidaknyamanan saat konsumen membuka web perusahaan.
 
Daftar Pustaka
Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra, Pemasaran Strategik Edisi 2, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2012), hlm 438-446 
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran Edisi Tiga Belas.  Jakarta: Erlangga. 2008
Kotler, Philip & Keller, Kevin lane. 2012. Marketing Management., Pearson